Mengejutkan, Haji Lulung Tinggalkan PAN dan Kembali Ke PPP

Haji Lulung Lunggana (ist)

Jakarta, Dekannews- Kabar Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung, telah kembali ke pangkuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan meninggalkan Partai Amanat Nasional (PAN) mengejutkan jagat percaturan politik Tanah Air. 

Pasalnya Haji Lulung yang terpilih menjadi anggotan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dari PAN sampai saat ini masih menjabat sebagai anggota DPR-RI. 

Sedangkan masa jabatannya sebagai anggota Dewan masih cukup lama yakni lebih dari 3 tahun lagi. 

Ketika dihubungi redaksi Haji lulung membenarkan telah kembali ke PPP karena banyak ulama dan kader PPP yang mengharapkan dia bisa kembali memimpin PPP di Jakarta.

“Ulama dan kader PPP banyak yang mengharapkan saya bisa kembali memimpin PPP di Jakarta,” kata Haji Lulung saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (6/9/21).

Haji Lulung juga menjelaskan  bahwa dia juga telah mengirim surat pemberhentian sebagai kader PAN. Dan pada hari ini Senin 6 September 2021, ia juga telah diberi amanah oleh DPP PPP untuk  memimpin PPP Jakarta.

“Tanggal 1 September 2021 saya mengirimkan surat pemberhentian sebagai kader PAN.  Hari ini, 6 September 2021, saya diberi amanah dengan keluarnya SK oleh DPP PPP untuk memimpin PPP Jakarta,” ujar Haji Lulung.

Menanggapi hal tersebut pengamat politik Jakarta Sugiyanto alias SGY, yang juga pernah menjadi Wakil Ketua PAN DKI Jakarta menyayangkan tokoh besar sekelas Haji Lulung meninggalkan PAN dan kembali ke PPP.

Menurut SGY Haji Lulung adalah sosok tokoh politik fenomenal dan punya nama besar di jagat percaturan politik nasional khususnya di DKI Jakarta.

SGY menambahkan, boleh jadi bertambahnya kursi PAN di DPRD DKI Jakarta menjadi 9 kursi dari sebelumnya yang hanya 2 kursi adalah berkat bergabungnya Haji Lulung ke PAN.

Selain itu, dia juga terpilih menjadi anggota DPR-RI dari dapil Jakarta III Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

"Ketika itu PAN beruntung bisa menggaet Haji Lulung bergabung pada pileg 2019 lalu. Sebab Haji Lulung punya banyak pendukung dan simpatisan. Maka bila benar Haji Lulung nantinya mundur, maka hal ini bisa menjadi catatan penting bagi PAN. Pasalnya, figur Haji Lulung ini banyak pendukung setianya. Gerbong loyalisnya tak perlu diragukan. Buktinya, ada 3 Orang yang diusulkan Haji Lulung menjadi DPRD di DKI Jakarta berhasil menjadi anggota Dewan di DKI Jakarta. Dan Haji Lulung sendiri juga terpilih menjadi anggota DPR-RI dari dapil Jakarta III,” tutur SGY.

Dengan adanya permintaan berhenti dari Haji Lulung ke PAN, menurut SGY maka boleh jadi ada komunikasi politik yang tersumbat antara PAN dengan Haji Lulung. 

SGY menyarankan, sebaiknya sebisa mungkin PAN menolak permintaan berhenti Haji Lulung, lalu membahas kembali hal-hal penting untuk kebaikan bersama.

"Sewaktu saya masih menjadi Wakil Ketua PAN DKI Jakarta, saya pernah mendengar kabar-kabar politik di PAN Jakarta kalau Haji Lulung ditawari PAN untuk menjadi Ketua DPW PAN DKI Jakarta. Bila kabar itu benar  maka mungkin saja hal ini ada hubungannya dengan kembalinya Haji Lulung ke PPP.

Bila Haji Lulung mundur dari PAN, maka secara politik PAN bisa dibilang rugi karena kehilangan tokoh populer. Sebaiknya PAN membicarakan kembali hal ini dengan Haji Lulung. 

“Tanpa ada kejelasan yang pasti maka sulit untuk bisa menebak alasan Haji Lulung meningalkan PAN. Apakah karena masalah janji politik PAN kepada Haji Lulung? Atau karena alasan lainnya? Jawabnya tentu, Wallahu A’lam bishawab,” tandas SGY. (tfk)